"Sebagai
negara dengan populasi orang muda yang terhubung secara digital sangat besar,
terlihat jelas teknologi mempengaruhi pola kehidupan masyarakat
Indonesia," kata Olivier Legrand, Managing Director Asia-Pasifik LinkedIn.
Baca: Seperti Apa Generasi Z di Dunia Pekerjaan?
Menurut Olivier, hal itu dapat
dilihat dari profil para profesional yang paling banyak dicari dan dikunjungi.
"Mereka berhasil membangun serta mentransformasikan diri mereka,
perusahaan mereka, bahkan industri yang mereka geluti secara lebih luas,"
kata dia. Garis merah yang menghubungkan mereka, dia berujar, adalah penguasaan
teknologi informasi.
Olivier mengatakan telah
mengumpulkan 30 nama profesional tersebut dalam LinkedIn Power Profiles. Mereka
di antaranya Achmad Zaky (pendiri dan CEO Bukalapak), William Tanuwijaya
(co-founder dan CEO Tokopedia), serta Nadiem Makarim (pendiri dan CEO Go-Jek).
Ada juga nama Shinta W. Dhanuwardoyo (pendiri dan CEO Bubu.com) dan Yunita
Anggraeni (COO Geek Hunter).
Dia
menjelaskan, LinkedIn Power Profiles merupakan sebuah penghargaan untuk para
anggota LinkedIn yang berprestasi dan paling banyak dikunjungi. Menurut dia,
ini pertama kalinya para profesional dari Indonesia tergabung dalam daftar
LinkedIn Power Profiles. Biasanya yang mengisi daftar ini adalah para
profesional dari Australia, Singapura, India, dan Hong Kong. Baca: Di Kantor, Perbedaan Bisa Jadi
Kekuatan
Olivier mengatakan 60 persen profil
dari Indonesia merupakan pemimpin pasar berkat perusahaan yang berbasis
teknologi informasi. Dia mencontohkan Go-Jek, yang menjadi pemimpin di sektor
transportasi karena berhasil memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi. Juga
Tokopedia dan Bukalapak, yang berhasil membuat transaksi belanja menjadi lebih
ringkas dan mudah.
Di pasar tenaga kerja dalam negeri,
profesi di bidang teknologi informasi pun kian laris-manis. Mayya Indriastuti,
Manajer Operasional Daya Talenta Indonesia, perusahaan konsultan sumber daya
manusia, mengatakan peningkatan itu disebabkan perkembangan industri yang tak
bisa dilepaskan dari teknologi. "Terlebih saat ini hanya perusahaan yang
bisa memanfaatkan teknologi tinggi yang sukses menguasai peta bisnis,"
kata dia.
Menurut Mayya, hampir semua sektor
usaha membutuhkan profesional yang cakap di bidang teknologi informasi.
"Kebanyakan perusahaan saat ini sudah menggunakan teknologi tinggi, paling
tidak pasti butuh pekerja yang cakap untuk merawatnya," kata dia.
Kehadiran perusahaan rintisan yang dominan mengandalkan teknologi juga membawa
pengaruh semakin banyaknya permintaan tenaga teknologi informasi yang andal.
Mayya menuturkan, profesi-profesi di
bidang teknologi informasi memerlukan keterampilan yang sangat spesifik. Dengan
demikian, upah yang ditawarkan disesuaikan dengan kecakapan yang mereka miliki.
Sama seperti spesialis di bidang lain, pengalaman kerja juga turut menjadi
variabel yang mempengaruhi besaran upah.
Selain itu, rekam jejak perusahaan
umumnya turut mempengaruhi besaran upah yang ditawarkan. Misalnya, perusahaan
jasa telekomunikasi yang sudah memiliki reputasi sangat baik. "Tapi itu
semua relatif. Kalau fresh graduate rata-rata Rp 4 juta ke atas," kata
dia.
Gaji yang cukup besar ini membuat
ladang teknologi informasi kian basah. Jobplanet pernah mengadakan survei gaji
pegawai di bidang ini. Hasilnya, gaji rata-rata staf di bidang teknologi
informasi di Indonesia adalah Rp 4 juta. Adapun gaji rata-rata manajer di
bidang tersebut adalah Rp 8,5 juta. Angka ini belum termasuk bonus dan
tunjangan.
Namun ada data menarik yang
ditemukan, yaitu besarnya kesenjangan atau rentang gaji yang diterima.
Misalnya, rentang gaji staf application developer sebesar Rp 1,2 juta hingga Rp
27 juta dan staf product management Rp 1,3 hingga Rp 30 juta. "Tentunya
setiap perusahaan memiliki standar pengupahan karyawan yang berbeda-beda,
bergantung pada kemampuan perusahaan serta kualifikasi dan kompetensi yang
dimiliki oleh pekerja," kata Kemas Antonius, Chief Product Officer
Jobplanet di Indonesia.
Achmad Zaky, pendiri dan CEO
Bukalapak, mengatakan masa depan industri sangat erat dengan dunia digital.
Menurut dia, kunci untuk berhasil adalah berani membangun jaringan global yang
bisa mengembangkan karier maupun bisnis. "Menguasai teknologi merupakan
keharusan untuk membangun jaringan ini," kata dia. diagnosa dini, program
ini memfasilitasi pengembangan pusat inhalasi di lebih dari 300 puskesmas dan
RSUD di Jakarta.
Sumber : #
https://gaya.tempo.co/read/1020025/profesi-teknologi-informasi-kian-laris-manis/full&view=ok
Salam ICT !!
0 Response to "Profesi Teknologi Informasi Kian Laris Manis - ICT"
Post a Comment